Lomba Layang-Layang di Aceh
Mungkin kita berangkap nahwa layang-layang permain anak kecil namun kali ini di daerah Nanggroe Aceh Darusalam, layang-layang dipertandingkan dan dilombakan oleh orang dewasa , setelah panen padi usai. Mereka menyebutnya, “Geulayang Tunang” atau lomba layang-layang. Banda Aceh (Senin, 02.07.2012)
Meski sudah berusia 60 tahun, Abdullah Yusuf, laki-laki berkulit
gelap ini tak terlihat lamban dari laki-laki yang usianya lebih muda.
Secara bergantian dengan cepat kedua tangannya naik turun, terus menarik
tali dari angkasa.
Namun, raut kekecewaan tampak, ketika tim juri tak memberi
keberuntungan bagi Yusuf karena layang-layang kuning kebanggaannya putus
dan terbang entah kemana. Ini sekaligus menandakan kalau ia harus
keluar dari arena pertandingan.
Muhammad Yusuf adalah satu dari 65 peserta lomba layang-layang
tradisional Aceh, atau yang disebut dengan Geulayang Tunang. Geulayang
Tunang sendiri adalah sebuah permainan tradisional rakyat Aceh, yang
berarti perlombaan layang-layang .
Untuk menjadi peserta Geulayang Tunang, tak hanya dibutuhkan
kekuatan, tapi juga diperlukan kekompakan. Karena dengan kekuatan dan
kekompakan, maka layang-layang bisa diterbangkan dengan baik, dan tentu
bisa mengalahkan lawan-lawannya. Satu grup peserta Geulayang Tunang bisa
berjumlah 3 hingga 5 orang.
Saat ini, Geulayang Tunang sudah dijadikan icon wisata di kota Banda
Aceh. Hampir setiap tahun festival Geulayang Tunang digelar di kota
Banda Aceh. Selain melestarkan budaya, Geulayang Tunang ini juga diharap
bisa menjaring wisatawan ke kota Banda Aceh
Kunjungi juga Penemuan bangunan tua di RS Dr Kariadi
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar